UKM?
Iyaa memang lagi nge-hitz sekarang.
Pemerintah lagi semangat semangatnya mengangkat
UKM untuk menunjang perekonomian di negeri kita tercinta. Kota Malang, yang
terkenal dengan gudang kuliner pasti tidak heran jika banyak makanan aneh aneh
yang ada di kota ini. BURGER TAHU, iya burger yang terbuat dari tahu.
Sebenarnya ini bukan awal tujuan kami (re: Fitri, Lutfia, Adhim dan Aak) untuk
melakukan kunjungan dan sharing pengalaman dalam berbisnis. Semua serba kebetulan,
banner nya yang berdiri dipinggir jalan membuat kami tertarik untuk penasaran.
Ehh kebetulan pemiliknya baik sekali bersedia berbagi pengalaman.
Sebenarnya
apa sih Burger Tahu itu? Yoops, burger tahu merupakan suatu inovasi makanan
ringan yang kekinian tapi tidak meninggalkan sisi kesehatan dan kehalalan
produk. Ide ini muncul ketika pemilik kepo produk apa ya yang beda. Hal itu disebabkan
karena saat ini kan banyak beredar produk makanan yang aneh tapi kesehatan dan
kebersihannya diragukan. Coba deh, siapa yang gatau sempol, cilok, cireng dan
teman-temannya? Pasti semua kenal karena banyak dijual di pinggir jalan. Selain
itu, pemilik juga berpikiran kalau roti itu rasanya ya gitu gitu aja, ga semua
orang suka. Nah, maka dari itu pemiliki memilih untuk mengganti roti tersebut
dengan tahu. Kenapa tahu? Karena harganya terjangkau, teksturnya lunak dan mengandung
protein yang tinggi. Produk ini menggunakan tahu sebagai bahan utama yang akan
dijadikan untuk pengganti roti burger. Lalu isi nya apa sih? Isinya bisa chicken, bisa beef. Ukurannya juga bervariasi, ada yang small ada yang standart.
Jadi tinggal pilih sesuka hati. Mau milih yang standart silahkan, mau beli
banyak silahkan. Dan ga perlu takut gemuk karena ini terbuat dari bahan-bahan
yang sehat, halal, NO MSG, NO TIPU TIPU dan pastinya ga bikin kamu ragu untuk ketagihan.
Produksi
nya homemade loh, dijamin kualitasnya terjaga. Usaha ini sudah memiliki banyak
cabang di Kota Malang, kebanyakan cabangnya berupa stand gerobak gitu dan
berada di depan swalayan konvensional, seperti Indo*****. Ga hanya di Malang,
cabangnya juga ada di kota lain loh, seperti Sidoarjo dan Jakarta. Kalau di kota
lain sudah ada manajemen yang ditunjuk, jadi pemilik hanya mengirimkan produk
dan yang melakukan pemasaran ya pihak manajemen itu. Peminatnya dari semua
kalangan loh, ga hanya anak muda saja tapi anak kecil sampai orang dewasa juga
suka.
Istimewanya
lagi, pemasaran produk ini juga ada misi khusus loh. Apa tuh? Ya, yang pertama,
pemilik usaha ingin mengkampanyekan untuk melakukan pola hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan tanpa MSG dan halal sesuai syariah. Kedua, pemilik ingin
mengangkat makanan lokal supaya menjadi favorit masyarakat, dimana kedepannya
ingin menjadikan produk ini sebagai ikon
Kota Malang. Ketiga, pemilik ingin menyebarkan penerapan sistem syariah dalam
kegiatan ekonomi. Keempat, pemilik ingin menjadikan usaha ini sebagai penggerak
perekonomian, pemilik mempunyai angan-angan bahwa perekonomian yang ada di
Indonesia ini supaya tidak dikuasai golongan tertentu, terutama yang berasal
dari luar negeri. Masyarakat harus mampu menciptakan potensi ekonomi.
Belajar
dari usaha ini, rasa kepo itu bisa
membawa kearah yang lebih maju. Contohnya ya pemilik usaha ini. Punya ide bagus
dan didukung beliau hobi memasak, kemudian explore
terus resep resep baru. Sampai jadilah produk ini. Beliau terus mencoba untuk
menemukan konsistensi produk. Ketika berada pada titik jenuh, beliau selalu
bangkit dan terus berikhtiar untuk melakukan inovasi.