Entrepeneur? Sebenarnya kata-kata itu sudah
ada dipikiran saya semenjak SMA. Kebetulan pada saat itu, saya sempat bergabung
di ekstrakulikuler KIR. Kegiatan KIR pada saat itu sering untuk membuat
inovasi-inovasi barang, entah itu berupa makanan atau kerajinan. Pembinanya
pada saat itu mengarahkan pembuatan inovasi itu sebagai cara untuk
memperkenalkan bagaimana kita ber-entrepeneur.
Ketika itu, bayangan saya tentang entrepeneur itu masih dangkal, hanya tau
kalau itu adalah seseorang yang mempunyai suatu usaha yang menghasilkan uang.
Awalnya saya berfikir
menjadi seorang entrepeneur itu susah
dan beresiko besar karena bertanggung jawab dengan usaha yang dijalankan, tapi
setelah saya sempet mengikuti beberapa kelas dan seminar akhirnya membuka
pikiran saya kalau seorang entrepeneur
itu seseorang yang luar biasa yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk
orang lain dan berdampak positif untuk lingkungannya. Dan tiba-tiba saya
berpikiran bagaimana enaknya jadi entrepeneur, kita bisa mempunyai pencapaian
ekonomi tanpa ada ikatan dengan suatu instansi yang memiliki jam operasional
formal dan tidak fleksibel.